Rabu, 05 Desember 2012

Tentang Masyarakat dan Kebebasan


Tentang Masyarakat dan Kebebasan

Apakah Tuhan menganugerahkan kami nafas kehidupan untuk menempatkan di bawah kaki kematian? Apakah Dia menganugerahkan kami kebebasan untuk menjadikannya suatu bayang – bayang bagi perbudakan? Dia yang memadamkan nyala semangatnya dengan tangannya sendiri, ada seorang pendusta di mata langit, karena langit meletakkan api yang membara dalam jiwa kita. Dia yang tidak melakukan pemberontakan terhadap penindasan terhadap diri sendiri.
Pikiran menelurkan hukum yang kita buat, namun tak sanggup menghasilkan spirit dalam diri kita.
Manusia selama tujuh abad telah menghasilkan hukum – hukum yang terkotori, hingga tak dapat lagi memahami makna dari hukum yang abadi. Mata seorang manusia telah menjadi terbiasa dengan keredupan cahaya lilin dan tak mampu melihat terang matahari. Penyakit spiritual terus ditularkan dari satu generasi ke generasi lainnya hingga menjadi bagian hidup masyarakat, dan mereka melihatnya bukan sebagai suatu penyakit, namun dianggapnya sebagai pemberian alamiah, yang diberikan Tuhan kepada Adam. Apabila mereka mendapati seseorang yang terbebaskan dari kuman penyakit ini, mereka akan memandangnya dengan rasa malu dan aib.
Burung memiliki suatu kehormatan yang tidak dimiliki oleh manusia. Manusia hidup dalam perangkap dalam hukum – hukum dan tradisi – tradisi yang dibuatnya sendiri, sementara burung – burung hidup seirama dengan hukum alamiah Tuhan, yang menyebabkan bumi berputar mengelilingi matahari.

~Kahlil Gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman